Sosialisasi AKM dan Penguatan Guru oleh Pengawas Dinas Propinsi NTT
Bertempat di SMKS St Aloisius
kegiatan sosialisasi Assesment Kompetensi Minimal (AKM) dan penguatan peran
guru dilaksanakan. Sosialisasi model pengganti ujian nasional ini dibawakan
oleh bapak Ir. Maksimus Gurang, M.Pd selaku pengawas dari Dinas Pendidikan
Propinsi NTT diikuti oleh seluruh jajaran guru baik kejuruan maupun non kejuruan.
Sistem Assesment Kompetensi
Minimal /AKM akan menggantikan sistem ujian nasional yang selama ini dipakai
untuk mengevaluasi pembelajaran siswa selama 3 tahun disekolah, tetapi system AKM
ini nantinya bukan untuk mengukur pencapaian / evaluasi belajar siswa selama 3
tahun, melainkan untuk pemetaan mutu Pendidikan pada semua sekolah, madrasah
serta program kesetaraan jenjang dasar dan menengah oleh pemerintah pusat. Didalam
AKM ini juga terdapat 3 (tiga) hal yang menjadi penilaian utama, yaitu :
1. Assesment
Kompetensi Minimum
2. Survei
Karakter
3. Survei
Lingkungan Belajar
AKM merupakan penilaian kompetensi
mendasar yang diperlukan oleh semua siswa, untuk mampu mengembangkan kapasitas
diri dan berpastisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi dasar
pada AKM yang diukur :
1. Literasi
membaca
2. Literasi
matematika (numerasi)
Dalam kedua kompetensi ini yang
dinilai adalah keterampilan berpikir logis, keterampilan bernalar menggunakan
konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, keterampilan memilah serta
mengolah informasi yang diterima.
Presentasi Materi oleh
Pa Maksi Gurang
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks tertulis. Tentu untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia, juga untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika.
Baca Juga : WORKSHOP PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Pada kesempatan yang sama materi lain yang dibagikan oleh Pak Maksi Gurang
adalah Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidik di Abad 21, dalam materinya pa Maksi
mengajak seluruh tenaga pendidik di SMKS St Aloisius untuk lebih sungguh
melihat dan merefleksikan panggilan sebagai seorang guru yang benar, teruatama
dalam filosofi Pendidikan Karakter yaitu bisa mengolah pikir, mengolah raga,
mengolah rasa dan juga mengolah karsa dengan menguasi ke empat elemen ini kita
sebagai guru bisa memberikan ruang kepada peserta didik untuk menemukan dan
mengenali jati dirinya sebagai individu, mahkluk sosial dan ciptaan Tuhan yang
memiliki potensi beragam.
Foto Bersama Guru
SMKS St Aloisius
Dengan memahami potensi peserta
didik yang beragam SMKS St Aloisius akan menjadi sekolah yang unggul bukan
hanya di Kota Ruteng tetapi menjadi sekolah unggulan di NTT bahkan Indonesia. (Hans
Taku)