NEWS UPDATE :  
SMK SWASTA SANTO ALOISIUS

Berita

PENGARUH TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN


Diawal tahun 2023 dunia teknologi di hebohkan dengan sebuah teknologi Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dinamakan Chat GPT (Generative Pre-Trained Transformer). Aplikasi ini adalah aplikasi chat bot yang berbasis kecerdasan buatan dari sebuah perusahaan teknologi Bernama OpenAI.

Chat ini banyak digunakan oleh semua kalangan sejak dirilis pada bulan November 2022 yang lalu, karena Chat bot AI ini bersifat gratis atau tanpa berbayar saat menggunakan seluruh fitur yang ada. Tercatat pengguna aktif di bulan Februari mencapai 100 juta orang. Salah satu keunikan aplikasi ini adalah dapat menjawab pertanyaan dengan pengguna layaknya percakapan antar manusia, tidak seperti aplikasi chat bot pada umumnya yang kaku dan terkesan monoton.

Chat bot besutan OpenAI ini juga bisa memahami konteks percakapan dan memberi jawaban kepada pengguna sesuai dengan konteks pertanyaan, sehingga percakapan/pertanyaan dijawab dengan baik.

Chat bot ini bisa membuat teks sesuai dengan perintah, melengkapi kalimat, dan membuat dialog percakapan. Aplikasi ini mendukung 94 bahasa termasuk Bahasa Indonesia, mengakses aplikasi ini melalui peramban (browser), bukan berbentuk aplikasi yang diunduh di toko aplikasi.

Bagaimana pengaruh platform Chat GPT dalam dunia Pendidikan?

Aplikasi chat bot ini lebih dari sekedar aplikasi search engine / mesin pencari yang biasa digunakan saat ini, yang lebih mengarahkan kita ke situs – situs yang sediannya mendekati pertanyaan yang dicari pengguna, tetapi lebih dari itu aplikasi ini menyajikan secara detail setiap pertanyaan kita tanpa membawa kita ke situs – situs melainkan langsung merangkumnya menjadi suatu jawaban yang sempurna.



Gambar : percakapan awal dengan Chat GPT





Gambar : Jawaban Chat GPT yang detail tentang pertanyaan yang diajukan

 

Dari hasil tangkapan layar percakapan yang coba saya ajukan, dapat kita lihat bahwa kemampuan chat bot aplikasi ini sudah melampaui kemampuan aplikasi pencarian pada umumnya mulai dari struktur bahasa,  penggunaan tanda baca.

hasil yang ditampilkan oleh aplikasi ini juga tidak lebih dari 1 menit untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna.

Setiap teknologi yang diciptakan seyogyanya adalah untuk memudahkan manusia dalam berkembang dan bekerja. Dalam hal dunia pendidikan saat ini kehadiran aplikasi kecerdasan buatan seperti Chat GPT ini bagaikan pisau bermata dua, yang bisa saja digunakan untuk kepentingan positif dari pembelajaran dan bisa juga dijadikan senjata negatif untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepada siswa.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa di abad 21 ini teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan generasi teknologi :

1.       Generasi X (1965 – 1980) :

generasi yang tumbuh pada awal perkembangan komputer dan internet tetapi masih terbiasa dengan cara kerja tradisional kertas dan alat tulis. Cendrung mandiri dan suka bekerja sendiri

2.       Generasi Y / Milenial (1981 – 1996) :

Mereka tumbuh pada era digital dan internet, terbiasa dengan teknologi seperti ponsel pintar, media sosial dan e-commerce. Generasi ini cendrung fleksibel dan menghargai keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi.

3.       Generasi Z / Zoomer (1997 – 2012) :

Mereka berkembang di era teknologi yang sangat maju, terbiasa dengan menggunakan berbagai macam aplikasi, media sosial dan virtual reality (VR), memiliki kemampuan multitasking yang baik dan lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima dari media sosial.

4.       Generasi Alpha (setelah 2012) :

Generasi yang tumbuh pada kemajuan teknologi kecerdasan buatan dan Internet Of Things. Mereka terbiasa dengan teknologi ponsel pintar, tablet dan speaker pintar. Karena mereka dalam tahap perkembangan sangat sulit untuk mengetahui karakteristik mereka secara pasti, dan diperkirakan mereka lebih terbiasa terhadap teknologi dan mengandalkannya lebih banyak pada kehidupan sehari – hari.


Baca Juga : Implementasi Budaya Persaudaraan, Kasih dan Damai di lingkungan sekolah


Dari kelompok generasi teknologi diatas dapat kita lihat bagaimana generasi teknologi hidup dan berkembang bersama dengan teknologi, pemanfaatan teknologi sudah tidak bisa dikesampingkan dari kehidupan kita saat ini, adaptasi adalah salah satu jalan bagi generasi X dan Y yang belum terbiasa dengan teknologi.

Pertama pengaruh positif kehadiran kecerdasan buatan dalam dunia Pendidikan kita saat ini :

Kemajuan teknologi AI ini membantu dunia pendidikan untuk memecahkan masalah Pendidikan, misalkan siswa yang memiliki keterbatasan waktu belajar di sekolah bisa memanfaatkan teknologi AI ini untuk melanjutkan pembelajaran dimana saja dan kapan saja selama masih tekoneksi dengan internet.

Kecerdasan buatan juga dapat menjadi acuan penyesuaian kebutuhan pembelajaran siswa, dengan memantau prilaku belajar siswa. Salah satu aplikasi pembelajaran yang memanfaatkan AI adalah Ruang Guru dengan fitur Roboguru, dengan fitur ini saat belajar dan menemukan kendala siswa dapat memotret soal yang sulit dan aplikasi akan memberikan jawaban yang bisa membantu siswa dalam proses belajar dengan memberikan konsep jawaban yang membantu siswa dalam belajar.

Teknologi juga dapat memberikan kesempatan kepada setiap orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal untuk belajar. Dengan memanfaatkan aplikasi pembelajaran berbasis AI semua orang saat ini dapat belajar materi apa saja, dari mana saja dan kapan saja.

 Kedua pengaruh negatif kecerdasan buatan terhadap dunia pendidikan :

Jika tadi kita melihat beberapa manfaat kecerdasan buatan dalam  dunia Pendidikan, saat ini mari kita lihat beberapa hal yang mungkin berpotensi negatif dalam dunia Pendidikan kita jika tidak di atur dengan baik dan benar dalam pemanfaatannya ;

Penggunaan teknologi kecerdasan dapat membuat ketergantungan bagi siswa dalam hal penyelsaian masalah pembelajaran seperti mengerjakan tugas, ulangan bahkan disaat ujian.

Kemampuan analisis dan berpikir kritis siswa juga akan semakin berkurang karena sebagian besar memanfaatkan teknologi dalam pemecahan masalah, hal ini menjadi tantangan yang sangat besar kedepannya bagi dunia pendidikan.

Saat ini mental siswa kebanyakan adalah “copy paste” artinya saat ini siswa lebih cendrung mencari jawaban menggunakan teknologi berbasis kecerdasan buatan, dengan mencatat atau menyalin jawaban yang di ambil dari internet tanpa menganalisis sumber dan keakuratan jawaban. Sehingga kemampuan siswa untuk belajar dan memanfaatkan kemampuan dirinya sendiri cendrung merosot, siswa sudah sepenuhnya bergantung pada berbagai macam aplikasi yang disediakan di internet untuk menyelsaikan segala tugas yang diberikan. Dampak buruk yang ditakuti para guru yang akan terjadi pada siswa yang hanya bergantung pada teknologi AI adalah :

1.       Kurang percaya diri

Siswa akan kehilangan kepercayaan diri dalam menyelsaikan soal – soal ujian karena sudah ketergantungan dengan aplikasi AI. Sehingga dapat juga berdampak pada kehidupan mereka nantinya.

2.       Kemampuan berpikir rendah

Kemampuan siswa untuk berpikir akan sangat rendah, karena beranggapan bahwa semua jawaban dapat mampu dijawab oleh aplikasi AI.

3.       Kurang disiplin

Pada dasarnya setiap siswa memiliki manajemen waktu belajar, misalkan belajar matematika selama 2 jam, Bahasa Indonesia 3 jam dan seterusnya tetapi dengan adanya teknologi AI siswa akan kehilangan motivasi manajemen belajar berkat bantuan AI segalanya jadi mudah, sehingga para siswa menjadi malas untuk belajar dan tidak membutuhkan waktu lama dan lambat laun menghilangkan disiplin siswa.

 Kehadiran    teknologi    AI    merupakan sebuah  terobosan  di  bidang teknologi  pendidikan  untuk memudahkan  pembelajaran. Penggunaan teknologi dengan bijak dan terkendali dapat memicu kemajuan pendidikan. Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) juga dapat menanamkan sifat mandiri dalam diri pelajar.

Guru tidak dibebani peran yang begitu dominan, namun, tugasnya menjadi spesifik dalam lingkup memberikan pencerahan. Pangkal dari setiap pemanfaatan teknologi bagi guru adalah tetap mengedepankan esensi dari mengajar  yaitu  menata moral dan perilaku dari pelajar. Adapun bagi pelajar, adanya teknologi pendidikan dapat membantu mereka dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik di masa depan. 


Silvester Hans Taku, S.Kom

Youtube Channel Sekolah
Banner
Lokasi Sekolah