NEWS UPDATE :  
SMK SWASTA SANTO ALOISIUS

Berita

MEMBANGUN MASA DEPAN NTT MELALUI GENERASI UNGGUL


NTT merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki raport merah atau catatan kurang baik dalam banyak dimensi seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini sesuai dengan catatan CNBC Indonesia per 15 Agustus 2023 yang menempatkan NTT sebagai provinsi terbelakang ketiga dari dimensi ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Fenomena ini dapat dilihat sebagai sebuah kemunduran daerah yang dikenal sebagai provinsi penjaga toleransi perbedaan beragama tersebut. Factor utama kemunduran di NTT tidak lepas dari pendidikan. Pendidikan sebagaiamana yang dakui oleh banyak tokoh atau kaum akademisi sebagai akar dari segala jenis kemajuan. Pendidikan di NTT sebagaiamana digariskan oleh pemberitaan hasil survey kemendikbud cukup memprihatinkan (baru 5.95% penduduk NTT yang berpendidikan hingga perguruan tinggi). Tambahan lagi bahwa sebagian besar masyarakat NTT hidup dalam keadaan ekonomi menengah ke bawah. Keadaan kesehatan secara umum juga masih menjadi topik diskusi yang tak pernah berhenti. Singkat kata, NTT saat ini sedang berada dalam sebuah situasi yang ironis dan krisis. NTT sesegera mungkin membutuhkan perubahan yang lebih baik.

Provinsi atau daerah NTT bisa sangat mungkin untuk melepaskan diri dari keterbelengguan atau kemelaratan; bukan hari ini malinkan beberapa tahun mendatang. Kita bersyukur bahwasannya generasi NTT selalu mengalami peningkatan kualitas sejalan dengan peradabannya. Dewasa ini kita perlu optimis mengatakan bahwa generasi NTT lebih baik dari kemarin. Akan tetapi, kita tidak bisa mengharapkan NTT yang lebih baik di masa depan dengan melandaskannya pada keadaan saat ini. Kita masih harus terus berjuang mendidik generasi muda kita menuju NTT yang lebih unggul.

Setiap generasi  dalam sejarah manusia mempunyai peran yang sangat urgen dalam membentuk peradabannya. Setiap generasi mempunyai keunggulannya masing-masing, tetapi juga tentu saja masih bersatu dengan kekurangannya. Generasi unggul merupakan sebuah istilah yang mernunjuk pada kelompok masyarakat yang menonjol dalam berbagai hal di tengah kehidupan bersama di lingkungan social. Generasi unggul merupakan kelompok terdepan sebagai pejuang, pemimpin, pelayan, modeling atau contoh, serta agen pembawa perubahan melalui cara berpikir, cara bertindak, dan cara menghadapi serta menyelesaikan masalah yang ada. Biasanya, generasi yang dianggap unggul selalu menjadi sumber inspirasi dan motivasi orang lain. Oleh karena itu, tulisan ini hendak membagikan secukupnya asupan pikiran penulis dalam hubungannya dengan membangun generasi unggul khusus di NTT. Generasi unggul NTT perlu memiliki beberapa poin berikut ini.

 

 

Generasi Terdidik dan Berpengetahuan

            Manusia digolongkan sebagai mahkluk berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur. Akan tetapi, sering kali kita dihadapkan dengan persaoalan besar berhubungan dengan praktik terbalik dari definsi semacam ini. Tidak sedikit orang yang mengingkari dirinya sebagai mahkluk yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Muatan majalah atau Koran sangat jelas membuktikan hal ini. Ada tokoh-tokoh penting dan yang dianggap suci sekalipun tidak jarang terperangkap dalam tindakan melawan nurani tersebut. Mereka melakukan korupsi, pelecehan, penyalahgunaan kekuasaan, hingga penerapan otonomi kekuasaan tanpa demokrasi. Kenyataan ini terjadi bahkan sampai pada elemen instansi rendah sekalipun.

            Mengacuh pada peristiwa keterbelengguan di atas maka penting bagi generasi jaman sekarang untuk mencari perhatian lebih pada pendidikan dan pengetahuan yang lebih ketat.orang tidak bisa mencukupkan dirinya dengan ilmu sains dan sejenisnya. Sebaliknya ilmu pengetahuan yang jauh lebih manjur adalah ilmu yang didasari pertimbangan dan praktik moral. Para siswa jaman ini tidak bisa yang memenuhi tuntutan pengetahuan belaka melainkan juga perlu menjadi pribadi yang bijak dalam menggunakan pengetahuannya itu. Pada hal inilah orang tersebut disebut sebagai pribadi yang terdidik dan berpengatuhan. Memiliki pengetahuan harus melebihi sekedar menyandang status sebagai orang yang pernah bersekolah. Generasi unggul ditandai dengan kecintaan yang menguat pada budaya, pengetahuan, dan motivasi belajar yang tinggi sambil mengimplementasikan gaya hidup yang baik.

            Orang yang terdidik dan berpengetahuan mengakui pentingnya pendidikan sebagai jalan yang meretas banyak persoalan. Mereka harus sampai pada motivasi tersebut. Mereka yang berpendidikan adalah mereka yang selalu belajar dan mengambil kesempatan secara baik sepanjang hidupnya. Dengan demikian, pengetahuan yang dimiliki tidak lalu mati dan terbengkelai sebagai sebuah pengalaman hidup masa silam semata. Pengalaman akank pengetahuan mestinya secara terus menerus bergulir dan dihiudpi dalam kondisi nyata sepanjang hidup. Generasi unggul mencintai segala macam perkembangan jaman, inovatif, kreatif, terampil, dan komunikatif serta menjaga kelestarian lingkungan sebagai habitat yang wajib dipelihara secara mandiri maupun secara bersama.

Generasi Unggul yang Belajar Kepemimpinan

            Dimensi kepemimpinan merupakan salah satu hal yang sangat penting dilatih dan terus dididik pada setiap orang. Kepemimpinan mencakup pada hal yang bersifat pribadi maupun secara kelompok atau kolektif. Kepemimpinan pribadi artinya kemammpuan untuk mendidik dan menguasai diri secara positif terhadap segala macam situasi yang datang dari dalam dan luar diri. Sedangkan kepemimpinan kolektif berarti kepemimpinan yang mempunyai hubungannya dengan keterlibatan orang lain atau orang banyak pada komunitas tertentu. Kepemimpinan ini sangat perlu dikembangkan dan dilatih terus menerus pada setiap orang terutama generasi penerus bangsa.

            Orang akan disebut unggul dalam dimensi ini jika memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan selalu siap sedia mengambil inisiatif pada hal-hal yang baik, termasuk memikirkan dan bertindak tentang kebaikan. Mereka tidak memiliki perasaan takut atau gentar pada upaya mencari dan mewujudkan kebaikan. Mereka selalu mengedepankan kepentingan bersama dan berjuang menanggalkan ego. Mereka adalah pribadi yang tidak memikirkan untung-rugi atau bentuk transaksional dalam hidup. Keunggulan dalam hal ini adalah kekuatan dan kemampuan untuk berkorban demi banyak orang, bukan bersembunyi di balik kekuasaan atau jabatan demi mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya sendiri. Generasi semacam ini perlu dilatih untuk berani berpendapat di hadapan banyak orang, memimpin tim, dan mengambil tanggung jawab yang besar.

            Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik ditandai dengan pengorbanannya untuk mendorong orang lain untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai sebuah tujuan yang baik, menginspirasi banyak orang dengan visi yang jelas serta mendidik relasi yang lebih manusiawi dan beradab. Keutamaan-keutamaan tersebut serasa hilang dan tidak berbekas pada kenyataan sekarang di NTT lantaran banyaknya tuan-tuan yang angkuh pada kekuasannya dan merasa diri sebagai tuan atas mamnusia yang lain.oleh karena itu, pendidikan pada setiap bentuknya perlu memiliki program seperti yang diutarakan di atas untuk membangun NTT yang lebih bermartabat dan bernilai di mata seluruh rakyat Indonesia maupun dunia.

Generasi Unggul Memiliki Kesadaran Sosial dan Cinta Budaya

            Kenyataan yang tampak pada kita dewasa ini adalah kurangnya kesadaran social dan kecintaan terhadap budaya sendiri. Kita sering kali menempatkank diri sebagai pribadi yang apatis terhadap situasi social yang terjadi. Lebih parahnya lagi, kita sering kali menganggap biasa pada situasi social yang kurang elok. Sebagai contoh, kenyataan bahwa sebagian besar orang NTT sendiri masih hidup di bawah garis kemiskinan dan penderitaan. Sementara itu, kita dengan ketidakpedulian dan ketulian berkelana tanpa perasaan simpati apalagi empati. Bahkan tidak jarang kita mungkin pernah bahkan sering menjadi actor atau pelaku dalam hal ini.

Kita mungkin pernah tidak menganggap orang lain sebagai orang-orang malang dalam hal tertentu. Namun kita hanya hidup dengan semboyan mati tentang pelayanan dan belas kasih. Praktiknya menjadi urusan orang lain. Sebagai contoh nyata kasus ini adalah ketidakpedulian kita pada orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan kita. Hal kecil ini justru akan menjadi momok menakutkan bagi korban yang mengalaminya. Banyak aspek diri mereka yang tergerus bahkan kaku, seperti psikologi yang terganggu, relasi social yang menjadi kabur hingga kalang kabut. Hal ini bisa diakibatkan oleh salah satu factor, yaitu pelupaan terhadap budaya sendiri karena tergerus oleh maraknya pengaruh kebudayaan lain dari luar.

            Gejala bahkan kenyataan tersebut di atas kiranya dijadikan dasar pijakan bagi kita untuk bergegas mencari solusi. Biarkan kematian kesadaran social ini berhenti pada diri kita dan tidak pada generasi masa depan negeri ini. Dengan demikian, penting bagi kita untuk menanamkan kesadaran social dan kecintaan terhadap budaya sendiri.kesadarana social berarti kepekaan kita terhadap segala macam situasi yang terjadi di lingkungan masyarakat, baik maupun buruk. Jika kita mendambakan generasi yang unggul maka kita tidak bisa meninggalkan kedua dimensi penting tersebut “kesadaran social dan cinta budaya”.

            Generasi unggul perlu memiliki kesadaran tinggi terhadap gejala-gejala dan masalah-masalah social. Mereka perlu dan wajib memiliki komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih adil, perhatian, berkelanjutan dan terbuka sambil memperhatikan budaya bangsa sendiri. Negara kita terkenal sebagai Negara yang sangat mengedepankan sopan santun, toleransi terhadap perbedaan, dan sosialis. Jika kembali pada kebudayaan sendiri dan mewujudkannya dalam cinta maka kita atau generasi muda negeri ini perlu dibeakali dengan semangat memperjuangkan hak asasi masnusia, kesetaraan gender, keberlanjutan dan kelestarian lingkungan hidup serta saling membantu satu terhadap yang lain. Anak-anak kita perlu sejak dini diberi perhatian yang besar untuk memahmi dan bertindak sesuai dengan asas budaya sendiri. Kebudayaan luar bisa diterima tetapi bukan lalu mengadopsi secara mentah dan secara keseluruhan. Kita perlu memberi perhatian yang besar pada selektifitas dan kritis menanggapi peradaban dunia yang terjadi.

            Gambaran masalah serta upaya-upaya yang bisa dilakukan sebagaimana diterangan di atas kiranya menjadi bahan pertimbangan bersama kita. Generasi unggul dapat diwujudkank melalui dimensi pendidikan, pengetahuan, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kesadaran social dan cinta budaya dengan poin-poin penting di dalamnya. Melalui hal-hal tersebut, niscaya kita yakin bahwa NTT akan semakin baik di masa yang akan datang. Generasi muda yang terdidik, berpengetahuan, sadar akan situasi social, memiliki jiwa kepemimpinan yang handal serta mencintai budaya mampu menjadi agen perubahan yang nyata. Mereka memiliki semua potensi untuk mengatasi tantangan kompleks maslah global di NTT. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terlibat aktif dalam upaya pembentukan karakter unggul generasi muda kita mulai dari lembaga kita masing-masing, terutama dari keluarga dan komunitas pendidikan. Kita perlu serentak bergerak bersama demi NTT yang lebih baik. Ciptakan generasi unggun untuk NTT dan Indonesia yang lebih bermartabat di mata dunia.


(Berni C. Bugis)

PPDB Online 2024
Youtube Channel Sekolah
Banner
Lokasi Sekolah