IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA GUNA MEWUJUDKAN KARAKTER PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
GUNA MEWUJUDKAN KARAKTER
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
(P5)
Pendidikan di Indonesia harus bergerak
secara dinamis mengikuti perkembangan dunia yang semakin maju dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi, perkembangan pendidikan dituntut mampu mengembangkan segala potensi
yang dimiliki semua anak Bangsa agar dapat bersaing melalui pendidikan secara
global. Sebagai negara yang memiliki dasar negara berupa ancasila, nilai-nilai
yang terkandung di dalam pancasila tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembentukan
Profil Pelajar Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti
bahwa Pancasila menjadi pedoman bagi setiap perilaku bangsa Indonesia. Perilaku
setiap warga Negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, sehingga bangsa
Indonesia mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri yang membedakan dengan bangsa-bangsa
lain di dunia. Adapun tantangan dalam menghayati nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman
dalam rangka mewujudkan pentingnya pendidikan karakter adalah bagaimana implementasi
pendidikan karakter yang telah di dapat sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Oleh
karna itu negara hadir untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada satuan
pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan karakter melalui Kurikulum Merdeka.
Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi
salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang
sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak hanya
dibentuk menjadi cerdas. Namun, juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila. Adanya Profil
Pelajar Pancasila, yaitu sebagai kompas bagi pendidik maupun pelajar Indonesia.
Profil Pelajar Pancasila ini membantu anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi
yang cerdas dan berkarakter serta dapat menghadapi dunia karir dan era
globalisasi yang akan datang. Dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila, peserta didik
akan lebih mampu mengambil keputusan yang baik, menjunjung tinggi etika, dan
berperan aktif dalam menyukseskan tujuan pendidikan karakter yang telah diselenggarakan
bagi warga sekolah dan pada semua satuan pendidikan dalam rangka membangun masyarakat
yang lebih baik.
Dalam mendukung pengembangan potensi pendidikan
di Indonesia maka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang
bertanggung jawab mengendalikan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan bangsa.
Untuk mewujudkan SDM yang sesuai dengan perkembangan terbaru di dunia pendidikan
melalui karakter pelajar Pancasila dalam membangun kualitas diri pelajar
Indonesia, mewujudkan Pendidikan dengan membangun pondasi dasar yang kuat melalui
penerapan karakter pelajar Pancasila, memerlukan tekad yang kuat dalam menjalankan
dan menetapkan sistim yang mampu mengakomodir semua kegiatan belajar secara menyeluruh.
Pendidikan selalu mengikuti perkembangan salah satunya
adalah Kurikulum yang baru, yaitu Kurikulum Merdeka mewajibkan semua satuan
Pendidikan untuk menjalankan program pembentukan karakter peserta didik melalui
Profil Pelajar Pancasila adalah langkah yang tepat. Kemendikbud mendukung melalui
Visi di tahun 2020-2024, yaitu: Kementerian Pendidikan dan
KebudayaanmendukungVisi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila
yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terdapat dalamPeraturan Menteri
Pendidikan dan KebudayaanNomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan Tahun 2020-2024, menyebutkan: “Pelajar Pancasila adalah perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan 6 (enam) cirri
utama: beriman, bertakwa kepadaTuhan YME, dan berakhlakmulia, berkebhinekaan
global, bergotong royong, mandiri, bernalarkritis, dan kreatif”.
SebagaiusahamewujudkanProfilPelajar Pancasila diperlukan pembentukan dan
penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik. Seluruh pelaksanaan tentang penghayatan
yang terkandung nilai-nilai Pancasila dituangkan dalam Kurikulum Merdeka
sehingga peran guru sebagai pendidik sangat penting dalam mengimplementasikan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam satuan Pendidikan.
Implementasi Kurikulum Merdeka di masing –masing satuan
Pendidikan sangat beragam, disesuaikan dengan keadaan daerah dan kemampuan untuk
mengembangkan segala potensi yang ada. Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) adalah upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mampu berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepadaTuhan
Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif. Melaksanakan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan sedapat mungkin
mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian Bangsa.sesuai kepribadian
bangsa yang berlandaskan gotong royong.
Hakikat pendidikan karakter menurut
Ki Hadjar Dewantara adalah usaha sadar penanaman/internalisasi nilai-nilai
moral dalam sikap dan perilaku anak didik agar memiliki sikap, perilaku dan
budi pekerti yang luhur dalam keseharian baik berinteraksi dengan Tuhan, dengan
sesame manusiasertadenganalam. Untukdapatmenanamkankesadarandalambersikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral yang ada di lingkungan sosial masyarakat
dengan harapan memiliki budi pekerti yang luhur dapat mulai diterapkan dalam lingkungan
kecil yaitu keluarga sehingga mampu berinteraksi dengan kehidupan sehari-hari.
Usaha pendidikan karakter melalui lingkungan keluarga dapat dilakukan setidaknya
melalui 5 (lima) cara yaitu: keteladanan, pembiasaan, nasehat dan hukuman serta
motivasi terhadap anak. Cara-cara tersebut dilaksanakan dengan pola yang baik
yang diulangi secara terus menerus dan berlangsung secara konsisten. Penerapan pendidikan
karakter yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan memiliki juga memiliki peran
yang sangat penting.
Pendidikan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,
kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga
negara. Peserta didik dituntut dapat menanamkan budaya yang baik terhadap perkembangan
perilaku dalam bersikap sesuai dengan implementasi Kurikulum Merdeka melalui P5
sebagai warga sekolah. Pendidikan karakter yang berikan adalah pengajaran yang
menekankan pada nilai-nilai untuk membentuk kepribadianan peserta didik. Berbagai
karakter bias dikenalkan, misalnya kejujuran, saling menghargai, tanggung jawab,
adil, peduli, dan bertindak sebagai peserta didik yang baik.
Mendukung terlaksananya
P5 di lingkungan sekolah tentuakan membawa nilai positif yang akan memberikan ruang
bagi seluruh anggota satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan Profil Pelajar
Pancasila. P5 pasti memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi setiap pihak, manfaat
bagi satuan pendidikan: menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem
yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.